Rumah Warga Nias Selatan Dibobol Saat Ibadah di Gereja, Emas dan Uang Puluhan Juta Raib

Kemenagniasbarat.com — Aksi pencurian terjadi di salah satu rumah warga Kabupaten Nias Selatan pada Minggu pagi, 25 Mei 2025. Peristiwa tersebut terjadi saat pemilik rumah beserta keluarganya sedang mengikuti ibadah di gereja. Sekembalinya dari gereja, mereka mendapati rumah dalam kondisi acak-acakan dan sejumlah barang berharga hilang.

Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku diduga berjumlah tiga orang dan masuk ke rumah dengan cara merusak jendela dan pintu bagian belakang yang mengarah ke dapur dan kamar mandi.

“Dari laporan yang kami terima, kerugian yang dialami korban mencapai sekitar Rp60 juta, terdiri dari uang tunai sebesar Rp20 juta dan emas senilai Rp40 juta,” ujar Kapolres Ferry dalam keterangan resmi pada Sabtu (21/6/2025).

Setibanya di rumah sekitar pukul 12.00 WIB, pemilik rumah bersama istrinya langsung menyadari bahwa pintu kamar dan jendela belakang sudah dalam keadaan rusak. Kondisi di dalam kamar juga tampak berantakan, dan setelah diperiksa, sejumlah perhiasan emas serta uang tunai yang sebelumnya disimpan dalam lemari telah hilang.

Polisi Tangkap 3 Pelaku Dalam Waktu Singkat

Menindaklanjuti laporan korban, Satreskrim Polres Nias Selatan langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap tiga orang pelaku dalam waktu kurang dari sepuluh hari setelah kejadian.

“Ketiga tersangka diamankan dalam rentang waktu sembilan hari. Mereka diketahui masuk ke rumah dengan cara mencongkel jendela, merusak pintu, lalu mengambil barang berharga milik korban,” lanjut Kapolres.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami keterlibatan pelaku lain serta kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas terkait aksi pencurian ini. Beberapa barang bukti juga telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Polres Nias Selatan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Warga juga diminta untuk meningkatkan sistem keamanan lingkungan, seperti memasang pengaman tambahan pada pintu dan jendela atau menggunakan sistem pengawasan seperti CCTV.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindak kriminal bisa terjadi kapan saja, bahkan saat pemilik rumah tengah menjalankan aktivitas keagamaan. Pihak kepolisian pun mengapresiasi kerja cepat tim investigasi yang berhasil menangkap pelaku dalam waktu singkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *