NIAS BARAT – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Nias Barat terus memperkuat peran aktif perempuan dalam pembangunan desa. Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan supervisi dan monitoring administrasi serta pelaksanaan program prioritas di Aula Kantor Camat Sirombu, Selasa (1/7/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya menyinergikan berbagai program unggulan PKK, seperti Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), program Aku Hatinya PKK, serta deteksi dini kanker serviks melalui IVA Test.
Ketua TP-PKK Nias Barat, Elvita Eliyunus Waruwu, menyampaikan bahwa gerakan PKK memiliki peran vital dalam membangun fondasi keluarga dan masyarakat yang tangguh di tingkat desa.
“PKK bukan sekadar organisasi pendukung. Kita adalah garda depan dalam mewujudkan desa yang berdaya saing. Kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk membentuk desa binaan yang mandiri dan berkelanjutan,” ujar Elvita.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh kader dalam setiap lini program, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas, terutama kaum ibu dan remaja.
Dalam sesi penyampaian materi, narasumber Nur Awani Sozisokhi Hia menyoroti pentingnya integrasi kebijakan dan program dari tingkat pusat hingga desa. Menurutnya, harmonisasi kebijakan akan membuat setiap langkah gerakan PKK menjadi lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.
“Kunci dari keberhasilan program terletak pada keterpaduan antara pemerintah pusat, daerah, dan desa. Tanpa sinergi, program sebagus apa pun sulit menyentuh kebutuhan nyata di lapangan,” kata Nur Awani.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, antara lain perwakilan Dinas PMD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat, Camat Sirombu beserta jajarannya, unsur Forkopimcam dari Polsek dan Koramil Sirombu, para Penjabat Kepala Desa se-Kecamatan Sirombu, serta kader PKK tingkat desa.
Kegiatan supervisi dan monitoring ini diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas seremonial, tetapi mampu menjadi sarana evaluasi sekaligus pemicu untuk memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat.