Nias Barat – Pemerintah Kabupaten Nias Barat tengah menjadi sorotan setelah mencuatnya dugaan pemanggilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) perempuan di luar jam kerja. Dugaan tersebut menjadi perhatian serius setelah Bupati Nias Barat melayangkan teguran keras kepada sejumlah pejabat saat memimpin apel di halaman kantor bupati pada pekan lalu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa insiden tersebut melibatkan seorang CPNS bernama Melvin Wau yang dipanggil ke kantor pada malam hari sekitar pukul 20.44 WIB. Isu ini pun cepat menyebar di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memicu kekhawatiran di lingkungan pemerintahan daerah.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Bagian Hukum Setda Nias Barat, Hedwig M. Gulo, memberikan penjelasan. Ia menyatakan bahwa kehadiran CPNS tersebut di kantornya memang benar terjadi, namun pemanggilan itu tidak berasal darinya.
“Betul, Melvin memang datang malam itu, tapi saya tidak memintanya hadir. Informasi yang saya dapat, ia dipanggil oleh rekannya, Si Gea, dengan alasan untuk koordinasi,” jelas Hedwig kepada wartawan, baru-baru ini.
Menurut Hedwig, ia sempat terkejut saat mengetahui Melvin datang ke ruangannya. “Saat saya tanya kenapa masih pakai baju dinas hitam putih, dia bilang baru selesai magang. Tak lama kemudian datang juga Obin, salah satu kerabat mereka. Saya langsung minta agar koordinasi dilakukan lain waktu,” katanya.
Hedwig menegaskan bahwa kejadian tersebut murni inisiatif pribadi dan bukan merupakan perintah jabatan. “Pemanggilan itu di luar tanggung jawab saya, dan saya tidak menyuruh siapa pun,” tegasnya.
Di sisi lain, CPNS bersangkutan, Melvin Wau, turut memberikan klarifikasi atas peristiwa yang dialaminya. Ia mengaku menerima telepon dari Si Gea yang menginformasikan bahwa rekan-rekannya sesama CPNS sedang berkumpul di kantor.
“Awalnya saya pikir ada kegiatan atau pertemuan, tapi setelah sampai, ternyata hanya ada Kabag Hukum dan Si Gea. Saya juga melihat mereka sedang minum-minum,” ujar Melvin, Senin (7/7/2025).
Melvin mengungkapkan rasa tidak nyaman yang ia rasakan saat itu. “Saya sempat takut karena lorong menuju ruangan gelap, walaupun di dalam ruangan lampunya menyala,” tambahnya.
Insiden ini menjadi cerminan pentingnya menjaga etika profesionalisme di lingkungan kerja pemerintahan. Bupati Nias Barat pun dikabarkan tengah mengevaluasi sejumlah pejabat yang diduga terlibat, khususnya yang memanggil staf di luar jam kerja tanpa urgensi atau dasar perintah yang jelas.
Dengan adanya peristiwa ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Nias Barat memperketat pengawasan internal serta mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman, profesional, dan berintegritas, khususnya bagi CPNS dan pegawai baru.