Nias Barat – Dalam upaya memperkuat kapasitas digital penyuluh agama, dua perwakilan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nias Barat mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Digital Berbasis Artificial Intelligence (AI) yang digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh Dinda Dininsura Kaban, S.Ag, dan Lanna Sari Hasibuan, S.H yang merupakan Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Nias Barat. Kehadiran mereka di ajang pelatihan tersebut menjadi bentuk keseriusan Kemenag dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang bertugas langsung di tengah masyarakat.
Bimtek ini diselenggarakan sebagai respons terhadap perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, termasuk penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam bidang keagamaan. Para peserta mendapatkan pelatihan praktis mengenai penggunaan teknologi digital untuk menunjang aktivitas dakwah dan penyuluhan agama yang lebih efektif dan relevan.
Menjadi Penyuluh yang Cerdas dan Adaptif
Menurut panitia penyelenggara, tujuan utama kegiatan ini adalah mencetak penyuluh agama yang tidak hanya memahami nilai-nilai moderasi beragama, tetapi juga melek teknologi dan mampu memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang damai dan inklusif.
“Dengan adanya pelatihan ini, para penyuluh diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang cerdas, adaptif, serta dapat menyampaikan pesan agama secara kontekstual di era digital,” ujar salah satu fasilitator kegiatan.
Materi bimtek mencakup berbagai topik mulai dari pengenalan teknologi AI, pemanfaatan media sosial untuk dakwah, keamanan digital, hingga etika penggunaan teknologi dalam penyebaran konten keagamaan.
Kemenag Dukung Transformasi Digital Dakwah
Kehadiran penyuluh dari Nias Barat di kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Agama dalam mengintegrasikan kemajuan teknologi informasi dengan misi keagamaan. Transformasi digital menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih responsif dan profesional.
Pihak Kemenag Kabupaten Nias Barat menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan para penyuluh dalam bimtek tersebut. “Kami berharap ilmu yang didapat dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas penyuluhan di lapangan, serta dibagikan kepada rekan-rekan penyuluh lainnya,” ujar perwakilan Humas Kemenag Nias Barat.
Kegiatan bimtek ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk mindset baru tentang pentingnya moderasi, kolaborasi, dan pendekatan kekinian dalam menyampaikan pesan keagamaan, khususnya kepada generasi muda yang akrab dengan dunia digital.
Menyongsong Dakwah di Era Digital
Dengan pesatnya transformasi teknologi, penyuluh agama diharapkan tidak hanya menjadi narasumber dalam hal keagamaan, tetapi juga sebagai inovator dalam metode penyampaian dakwah. Kehadiran teknologi seperti AI dan media digital menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus disikapi dengan bijak dan strategis.
Melalui pelatihan seperti ini, Kemenag berharap penyuluh dapat meningkatkan literasi digitalnya dan terus memperluas jangkauan dakwah yang menginspirasi, menenangkan, serta menyejukkan masyarakat dalam keberagaman.